Shalat dan Ibadah tidak bisa membawa Kita Ke Surga

Bismillah, Alhamdulillah, bisa ngeposting lagi saudara semuslimku. Mungkin judul diatas mengandung banyak kontroversi, tapi memang Benar. Shalat dan Ibadah tidak bisa membawa Kita Ke Surga. Kenapa.? Berarti selama ini Shalat saya gak ada artinya.? Jangan terlalu cepat terhadap sesuatu, sebaiknya periksa dulu apakah itu benar atau salah, sama seperti pernyataan saya, saya akan memberi kisah bahwa Shalat dan Ibadah tidak bisa membawa Kita Ke Surga.

Mungkin sebagian sudah tau, atau juga sebagian belum mengetahui Kisah ini. Kisah ini terjadi pada Zaman nabi Musa a.s. dibawah ini Kisahnya, penuh dengan Makna menurut saya :)




Nabi Musa a.s. suatu hari sedang berjalan-jalan melihat keadaan umatnya. Nabi Musa a.s. melihat seseorang sedang beribadah. Umur orang itu lebih dari 500 tahun. Orang itu adalah seorang yang ahli ibadah. Nabi Musa a.s. kemudian menyapa dan mendekatinya. Setelah berbicara sejenak ahli ibadah itu bertanya kepada Nabi Musa a.s: “Wahai Musa a.s., aku telah beribadah kepada Allah s.w.t. selama 350 tahun tanpa melakukan perbuatan dosa. Di manakah Allah s.w.t. akan meletakkanku di Surga-Nya? Tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah s.w.t..” Nabi Musa a.s. mengabulkan permintaan orang itu. Nabi Musa a.s. kemudian bermunajat memohon kepada Allah s.w.t. agar Allah s.w.t. memberitahukan kepadanya di mana umatnya ini akan ditempatkan di akhirat kelak.

Allah s.w.t. berfirman, “Wahai Musa sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di dasar Neraka-Ku yang paling dalam.” Nabi Musa a.s. kemudian mengabarkan kepada orang tersebut apa yang telah difirmankan Allah s.w.t. kepadanya. Ahli ibadah itu terkejut. Dengan perasaan sedih ia beranjak dari hadapan Nabi Musa a.s..

Malamnya ahli ibadah itu terus berfikir mengenai keadaan dirinya. Ia juga mulai terpikir bagaimana dengan keadaan saudara-saudaranya, temannya, dan orang lain yang mereka baru beribadah selama 200 tahun, 300 tahun, dan mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya, di mana lagi tempat mereka kelak di akhirat.



Keesokan harinya ia menjumpai Nabi Musa a.s. kembali. Ia kemudian berkata kepada Nabi Musa a.s., “Wahai Musa a.s., aku rela Allah s.w.t. memasukkan aku ke dalam Neraka-Nya, akan tetapi aku meminta satu permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam Neraka maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu Neraka tertutup oleh tubuhku jadi tidak akan ada seorang pun akan masuk ke dalamnya”. Nabi Musa a.s. menyampaikan permohonan orang itu kepada Allah s.w.t. Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. maka Allah s.w.t. berfirman, “Wahai Musa sampaikanlah kepada umatmu itu bahwa sekarang Aku akan menempatkannya di Surga-Ku yang paling tinggi.”

Pasti ada yang bilang bahwa diatas dia Masuk Surga karena Perbuatan Amal Ibadahnya. Tetapi tidak :

“Ketahuilah, Allah Azza wa Jalla menyebutkan penghuni surga dengan perbuatan terbaik mereka, lalu tiba-tiba ada orang berkata, ‘Bagaimana amalku bisa sejajar dengan amal mereka?’ Itu terjadi, sebab Allah mengampuni kesalahan perbuatan mereka dan tidak mencelanya. Ketahuilah, Allah Azza wa Jalla menyebutkan penghuni neraka dengan perbuatan paling buruk mereka, lalu tiba-tiba ada orang berkata, ‘Perbuatanku lebih baik dari perbuatan mereka.’ Itu terjadi, karena Allah Azza wa Jalla menolak perbuatan mereka yang paling baik dan tidak menerimanya.” (Abu Bakar Shiddiq ra)

Lantas apa yang membuat Umat nabi Musa Tersebut masuk Surga, sampai akhirnya Surga paling atas.? Paragraf Akhir yang saya tulis miring :)

Wahai Musa a.s., aku rela Allah s.w.t. memasukkan aku ke dalam Neraka-Nya, akan tetapi aku meminta satu permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam Neraka maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu Neraka tertutup oleh tubuhku jadi tidak akan ada seorang pun akan masuk ke dalamnya
Setelah itu Allah langsung memberikan satu tempat untuknya di Surga paling atas, yah bukan karena Ibadahnya, tapi karena Ridho ALLAH kepadanya. Nah. Ibadah, Shalat, segala Perbuatan yang dilakukan Tanpa mengharapkan Ridho dari ALLAH adalah Sia sia, Masih ingat Kata AYAH, Rubah Niat sekarang juga, semuanya harus diniatkan Agar kita mendapat Ridho dari ALLAH SWT.

Semoga artikel diatas dapat bermanfaat Saudara saudara semuslimku, jika terjadi kesalahan, maafkan Saudaramu ini, bisa dikoreksi di Kotak komentar. Hanya ALLAH yang maha benar.

comment 2 komentar:

Anonymous said...

artikel-nya sih bagus, tetapi kalau cerita tentang nabi lebih baik disertakan sumbernya, dari Qur'an atau Hadits...
Gitu aja... Thx,
sukses selalu !!

Miftahus Surur on November 21, 2011 at 3:47 PM said...

Miftahus Surur, Situbondo

thanks, buat ceritanya dan postingannya, menarik dan bagus sekali, saya mohon izin copas yah, buat tambahan materi mading di sekolah...
Jazakallahu Khairan Katsiir...

Post a Comment

Gunakan Hak Saudara sebagai Blogger untuk meninggalkan komentar sauadara Di Artikel Ini._^

 
© 2010 StiLL MusLim is proudly powered by Blogger