
Bismillah, alhamdulillah soob, bisa ngepost lagi di hari merdeka ini, tapi ane G' ngangkat tema tentang kemerdekaan, melainkan tema untuk memerdekakan Iman kita, untuk menambah Iman Kita di Bulan yang Penuh barokah ini.
Dulu, hiduplah seorang laki laki dari penduduk Basrah. Sebelumnya ia dikenal rajin beribadah. Namun kemudian hari, ia condong kepada dunia dan kekuasaan, sehingga ia membangun sebuah bangunan yang tinggi. Ia juga memasang tikar permadani di lantainya yang dilapisi batu batu mulia.
Ia mengadakan sebuah pesta besar atas terbangunnya rumah megah tersebut. Ia membuat banyak makanan dan mengundang orag – orang. Dalam pesta itu, mereka makan makan dan minum minum sambil menyaksikan bangunan tersebut dengan berdecak kagum.
Pada suatu hari, ketilka sedang berkumpul bersama para temannya sembari menikmati suatu hiburan, tiba tiba ia mendengar suara dari sudut rumahnya :
“Wahai pembangun yang lupa dirinya dan akan menjadi bangkai janganlah engkau lupa, karena kematian sudah tertulis terhadap semua makhluk, agar mereka sadar dan dapat peringatan maut adalah pemutus segala angan angan yang sudah pasti, janganlah engkau membangun rumah yang tidak akan kau huni, kembalilah pada ibadah agar dosa dosamu diampuni”
Begitu mendengar suara itu, ia terkejut dan sangat cemas. “Apakah jalian juga mendenga apa yang aku dengar.? Tanyanya kepada temannya.
“Ya,” jawab mereka.
Kemudian ia menangis menghadap kepada mereka dan berkata “engkau adalah teman akrabku dan saudaraku. Maka, apakah aku boleh memerintahkan sesuatu kepada engkau?
“Perintahkanlah kepada kami apa yang kamu sukai”jawab mereka.
Lalu, ia memyuruh mereka untuk menuangkan kembali minuman khamr tersebut dan menutup segala permainan. Kemudian dia berkata :
“Ya ALLAH, sesungguhnya ak bersaksi kepada-Mu dan dengan hamba-Mu yang hadir di sini, bahwasanya aku telah bertaubat kepada-Mu dari segala dosa – dosaku. Aku menyesali segala perbuatanku yang telah melampau batas pada masa lengahku, dan aku memohon kepada-Mu agar engkau menyempurnakan bikmat-Mu kepadaku dalam menaati-Mu sepanjang hidupku yang tersisa. Dan jika engkau mencabut nyawa-Ku, ampunilah dosaku sebagai suatu keutamaan dari-Mu.
Penyesalan dan ketakutannya semaikn besar. Ia terus menerus megucapkan Demia ALLAH, kematian... Demia ALLAH, kematian... Demia ALLAH, kematian...” hingga ia meninggal dunia.
Sebagain ulama mengatakan bahwa ia mati dalam keadan bertaubat. Semoga kisah diatas dapat menambah keimanan kita di bulan yang penuhg barokah ini Sob, amiiin
:a:
keren . . .
:a:
terkadang kekuasaan membuat orang menjadi lupa diri
:1: wow good job...wkwkwk
Teladan yang indah teman
menjadi ahli ilmu (berilmu) lebih baik dari pada ahli ibadah.. bagai bulan dan seluruh bintang2...
semoga kita tidak menjadi ahli ibadah yang tidak mengilmuinya....
Keren postingannya, Memerdekakan Iman ini yang sering dan banyak orang belum tau. Makasih infonya. Subhanallah... Memerdekakan Iman semoga saja aku bisa
@artikel islami, keduanya lebih bagus soob :6:
@Tutorial Blog Masisir, Amiin ya ALLAH
@PIK, Amiin ya ALLAH, harus tetap semangat soob :8:
Mantab Deh...!!!
:a: terus berkarya..!!!
:a: lanjutkan ceramahx sobat
sip...
Post a Comment
Gunakan Hak Saudara sebagai Blogger untuk meninggalkan komentar sauadara Di Artikel Ini._^