Contoh Sholat Para Sahabat

Bismillah, Alhhamdulillah bisa ngeposting lagi sob, Beberapa Contoh Sholat Para Sahabat, judul yang sangat tepat menurut ane, Beberapa Kisah yang akan ane tulis di bawah ini, merupakan kisah yang dari para Sahabat terdahulu, yang semoga bisa menambah semangat Kita, yang tentunya semangat kita dalam Beribadah. Hmm, ya udah deh basa basinya, langsung aja yah sob. Hhe.
Hassan r.a. menceritakan, jika beliau berwudhu mukanya menjadi pucat. Bila ditanya beliau menjawab, ‘Ini adalah waktu untuk berdiri di hadapan Raja Yang Maha Agung dan Maha Mulia.”Apabila sampai dipintu Masjid beliau akan berdo’a”

Ya ALLAH Hamba-Mu Ini berada dipintumu. Wahai Yang Maha Pemurah, aku adalah seorang hamba-Mu yang berdosa berdiri di hadapan-Mu. Engkau telah memerintahkan kepada hamba-hamba-Mu yang baik supaya memafakan kesalahan – kesalahan hamba-Mu yang jahat. Ya ALLAH engakualah Yang Maha Baik dan aku ini adalah jahat. Oleh karena kebaikan-Mu itu, maafkanlah kesalahanku wahai Yang Maha Pemurah. “Kemudian beliau masuk Masjid” 


Zainul Abidin r.ah. selalu shalat nafil seribu rakaat setiap hari. Beliau terus mengerjakan shalatnya dengan tenang, apabila ditanya maka dijawabnya,”Apakah kamu tidak tahu, sedang berhadapan dengan siapa kamu berdiri”. Suatu hari, api telah membakar rumahnya, tetapi ketika itu ia sedang melaksanakn shalat. Setalah selasai shalat dia berkata kepada orang –orang. “api akhirat telah membuatku lupa dengan api dunia”. Kemudian ia berkata “aku heran dengan kesombongan seseorang, padahal dulu dia adalah setets air mani dan dia akan menjadi bangkai. Apakah dia masih saja sombong.?”

Beliau sering berkata “sungguh mengherankan! Untuk kehidupan di dunia yang sementara ini, mereka begitu memikirkannya, namun untuk alam akhirat yang kekal abadi, mereka tidak memikirknnya.” Beliau selalu membantu orang – orang miskin pada malam hari supaya mereka tidak tahu siapa yang telah membantu mereka. Setelah ia meninggal dunia barulah diketahui kurang lebih seratus keluarga yang telah dibantunya.

Diceritakan. Abdulah bin Abbas r.a apabila mendengarkan suara Adzan dia menangis sehingga sorbannya basah oleh air matanya, urat-uratnya akan terlihat membesar, matanya memerah. Ada orang yang berkata padanya, “kami mendengar Adzan, tapi tidak merasakan apa – apa.” Kemudian ia menjawab sambil badannya menggigil. “apabila orang mengerti dan memehami apa yang disuarakan oleh muadzin, maka mereka akan meninggalkan segala kesenangannnya.dan dia tidak akan bisa tidur”. kemudian ia menerangkan makna setiap kalimat Adzan.


Ada seorang menceritakan “saya telah mengerjakan shalat Ashar di belakang Dzun-Nun Misri r.a. apabila mengucapkan ‘Allahu Akbar’, ketika dia mengucapkan ‘Allah’, maka ia merasa sangat takut akan keagungan ALLAH SWT. Seolah – olah nyawa dan hatinya remuk, karena takut akan ALLAH SWT. Dan apabila lidahnya mencucapkan AKBAR, maka hatinya mendengar kehebatan takbir itu seolah – olah terpotong-potong.


Isham r.a bertanya kepada Hatim Zahid Bakri r.a “Bagiamana engakau mengerjakan shalat.?” Kemudian ia menjawab, “sebelum waktu shalat saya berwudhu dengan sempurna dan pergi ke tempat shalat. Apabila saya berdiri hendak mengerjakan shalat saya membayangkan Ka’bah di depanku, kakiku dibawah jembatan Shirat, surge dikananku, neraka dikiriku dan malaikat maut di atasku. Dan saya mengingat bahwa ini adalah shaltku yang terakhir, hanya ALLAH yang mengetahui seruan di dalam hatiku. Kemudian saya mengucapkan ALLAHUAKBAR dengan penuh rendah diri, dan membacaAl Qur’an sambil menghayati maknanya. Saya ruku dan sujud dalam keadaan hina dan saya menyelasaikan shalatku dengan tenang dan berharap ALLAH akan menerima shalatku karena saya takut jika shalatku ditolak oleh ALLAH SWT.


Isham r.a bertanya lagi kepadanya, “sejak kapan engkau mengerjakan shalat seperti itu.?” Hatim menjawab “saya mengerjakannya sudah 30 tahun” Isham r.a menangis sambil berkata “saya tidak bernasib baik untuk melaksanakn seperti itu.

Dicerikatakan bahwa Hatim r.a pernah meninggalkan shalat berjamaah-nya sekali dan beliau merasa sedih, beliaupun menangis sambil berkata, “kalau aku kehilangan seorang anakku maka separuh dari penduduk Bandar Bakhi akan ikut berduka cita bersamaku, tetapi jika aku kehilangan shalat shalat berjamaah maka aku saja yang beduka cita. Karena orang beranggapan, siksaan di di akhirat lebih ringan dari siksaan di dunia.

Muhammad bin Wai berkata, “Saya mencintai tiga hal dalam saya ; 1) seoarang teman yang dapat menegur saya apabila salah, 2) makanan yang cukup untuk aku hidup, 3) shalat berjamaah agar ALLAH dapat memafkan segala dosa dan memberikan pahala yang baik.”


Suatu hari Abu Ubaidah sedang mengimami shalat, setelah selesai beliau berkata kepada para makmum, “Syetan telah mengganggu saya ketika sya sedang mengimami shalat tadi, dan saya diarsukinya supaya saya berpikir bahwa ketika  saya mengimami shalat tadi, hanya saya saja yang paling baik diantara kamu sekalian.oleh Karena itu saya tidak akan mengimami shalat lagi”.


Diceritakan, sebuah anak panah menusuk tubuh Ali.ra dalam suatu pertempuran dan anak panah itu dicabut ketika ia mengerjakan shalat. Satu anak panah menusuk pahanya, anak panah ini tidak dapat dicabut walaupun sudah beberapa kali diusahakan karena sakit yang dideritanya, ketika beliau sedang mengerjakannnya shalat Nafil dalam keadaan sujud maka sahabat – sahabatnya mencabut keluar anak panah itu dengan kuat. Setelah shalat ia bertanya kepada para sahabatnya “apakah engkau mencabut anak panah itu” kemduian mereka berkata  kepadanya bahaw anaka panah itu tekah dicabut, lalau beliau berkata “tetapi saya tidak merasakannya”

Masih Banyak cerita mengenai orang alim serta wara yang menghabiskan malamnya dengan berdzikir, karena cintanya dengan ALLAH SWT. Apabala kita melihat dengan mata kepala sendiri, orang –orang dapat menghabiskan waktu malamnya sambil berdiri untuk menonton sinema dan pentas sandiwara, lantas bagaimana dengan Shalat.? Apakah bisa seperti itu.? Jawab sendiri yah,. Lalu apa yang menyebabkan kita melakukan kegiatan maksiat sehingga dengan kemasiatan itu membuat kita jauh dari ALLAH SWT.

Semoga cerita di atas bisa mempertebal Iman kita kepada ALLAH SWT, terutama bagi diri saya pribadi. Semoga ALLAH SWT, menyampaikan kita ke arah kenikmatan yang sangat Besar, amin.


comment 0 komentar:

Post a Comment

Gunakan Hak Saudara sebagai Blogger untuk meninggalkan komentar sauadara Di Artikel Ini._^

 
© 2010 StiLL MusLim is proudly powered by Blogger