Take Him Out Dalam Islam


Perjodohan sebenarnya urusan agung yang langsung terhubung dengan Tuhan. Sangat keterlaluan bila manusiamenjadikannya reality show yang mencederai martabat.

Banyak orang yang tergidik ngeri melihat sebuah reality show cari jodoh di sebuah TV swasta. Iga puluh wanita berderet dengan pandangan seperti menguliti seorang pria yang terus terang mencari jodoh. Pada hari berikutnya, giliran puluhan pria meloloti seorang wanita di panggung. Mereka adalah actor penting yang dieksploitasi guna menjaring pemirsa dan pengiklan, tentunya yang paling utama demi menjerat keuntungan uang.

Makna Terbalik
Acara yabf lisensinya dipegang Fremantle Media ini terlebih dulu sukses tayang di Spanyol, Belanda, dan Denmark. Di TV swasta Indonesia, reality show itu bukan saja sukses meraih rating tinggi di Indonesia, tapi juga berhasil menjungkirbalikkan makna pencari jodoh.
Penonton akan terjerumus pada kesimpulan premature, untuk menggaet wanita tak perlu kepribadian dalam makna keluruhan jiwa, tapi dalam arti memiliki mobil pribadi, rrumah pribadi, dkk.
Persepsi pemirsa juga diracuni, bahwa wanita tak perlu memperindah akhlaknya untuk menggaet suamu. Tapi cukupah tampil sensual, dijamin semua mata kontestan laki laki alam berapi api. Jangan heran bila kontestan wanita berani tampil dengan busana superminim, menyigkap aurat, berdadan menor dan gerak gerik tubuh merangsang.
Boleh saja pria pencari jodoh itu berprilaku baik atau berjiwa social. Tapi kalu profesinya tak menjanjinkan kekayaan harta, dia hanya numpang lewat saja di panggung itu. Soalnya peserta wanita tak malu menyibak kerakusannya, “Tak bias berkedip melihat uang” atau “mencari cocok yang mampu menafkahi 20 juta rupiah perbulan”
Silahkan saja wanita lmbut dan berbusana sopan tampil di panggung. Tapi kalau tidak cantik, tidak seksi dan tidak berani berpakaian terbuka, peserta pria serempak menolak. Wanita baik itu pun dipersilahkan secepat hengkang keluar sana (kasian)
Tak puas Cuma menolak, mereka tak sungkan mencoreng arang di kening. Peserta pria menolak seorang wanita secara pedas “terlalu kurus, badannya juga kecil”, baik sih, tapi kuran putih”.
Sebaliknya peserta wanita tak kalah judes menolak laki – laki “gaki saya lebih besar dari dia”,”gue model, butuh dan besar untuk perwatan tubuh!”. Kalau begini yang kasihan adalah orang – orang yang bernit serius, tetapi malah ternista gara – gara keisengan atau ketamakan orang lain.
Apalagi acara ini juga ditangani orang yang mengusung motif tertentu. Seorag wanita mengaku model betah jadi peserta berminggu – minggu. Dia ketagihan menolak berbagi jenis pria.
Uniknya wanita hebat itu sellau engerti dimana posisi kamera yang membuat dirinya sering tayang di layar kaca. Dia pun tak malu malu berkoget centil dekat bintang tamu, lagi lagi supaya di sorot kamera. Suadara saudara, dia bukan mencari jodoh, tapi sedang mempromosikan diri gratisan!
Solusi Islam
Ajang cari jodoh ini sangat laku, indikatornya terlihat dari iklan yang mebludak dan tentu mendatangkan uang yang banjir pula. Api keberhasilan tidak melulu dilihat dari bebrapa banyak uang yang dikeruk,. Jauh lebih penting dibuktikan, apakah nilai kebaikan lebih dominan disbanding keburukan?? Betulkah yang demikian itu merupakan bagian dari tata cara Islami??
Dalam Islam, kewajiban mencarikan jodoh anak perempuan tugas ayah atau walinya. Ayah yang berjuang keras mencarikan laki – laki yang sholeh sebagai suami puterinya. Jika ayah atau wali tak bisa melakukan kewajiban itu, maka Negara yang bertugas mengurusinya sesuai hokum syariat. Celakanya, saat ini, ayah saja tak lagi tahu kewajibannya, apalagi Negara.
Di tengah kesibukannya memimpin Negara dan membina kehidupan agma, Nabi Muhammad masih mengurus perjodohan Rosul dimulai dengan menanamkan nilai luhur yang terangkum dalam hadis “Wanita itu dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, karena kebaikan keturunan atau kedudukannya, karena kecantikannya, dan Karen agamanya, pilihlah karena factor agama, karena dengan agama demikian itu engkau bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah pencari jodoh sudah menyerap nilai Islami, maka Rosul melanjutkan misinya dengan menuanikan tugas sebagai mediator (mak comblang). Sangat banyak perjodohan berlangsung hingga ke jenjang pernikahan berkah dari mediasi Nabi Muhammad.
Maka terjadilah pernikahan yang mencengangkan sejarah, seperti Zaid bin Haritshah yang mantan buadak menikah dengan Zainab binti Jahsy, puteri bangsawan. Puteri Rosul Fatimah nan jelita dinikahi prajurit miskin melarat bernama Ali bin Abi Thalib. Mereka adalah genarasi yang menikah demi ridha Allha dan bukan terbuai rayuan setan.
Ada kejadian menarik yang dipetik kitab Tahrir al-Mar’ah fiy “Ashriy al-Risalah karya Abdul Halim Abu Syuqqah, bahwa sahabat bernama Anasa menyaksikan seorang wanita mendatangi Nabi Muhammad dan berkata “ Wahai Rosul, apakah engkau berniat menikahiku?”
Keberanian wanita itumenggugah salah seorang puteri Anas hingga berkomentar “Alangkah sedikitnya rasa malu perempuan itu” Ayahnya, Anas justru menasehati puterinya “Wanita itu lebih baik dari pada dirimu. Dia senang kepada Rosul lalu menawarkan diri untuk dinikahi”
Dari kisah itu dapat disimpulkan, mencari jodoh di depan umum atau secara terbuka sebetulnya tidak masalah. Asalkan orang – orang yang mendampingi atau yang menyaksikan tergolong shaleh dan mamou menjaga martabat kita. Tidak masalah kalau public yang menyaksikan itu sebikasana Anas. Dia akan membantu meredam kemungkinan buruk. Tapi akan jadi masalah kalau di tonton jutaan pemirsa yang justru ikut menertawakan atau memperolok – olok Wallahu’alam bilshawab.


comment 17 komentar:

van on March 13, 2010 at 8:28 PM said...

aku juga kurang suka dengan acara beginian,,,
kurang begitu mendidik... :11:

Farhan Hariri on March 13, 2010 at 9:23 PM said...

ah ga banget acra tek tek out....

█♥..ukHra..♥█ on March 13, 2010 at 9:28 PM said...

wallahu'alam..

Unknown said...

@Farhan,. maksutnya apa sob?? aku kurang mengerti.. :6:

Rama on March 14, 2010 at 9:37 PM said...

Belom pernah nonton acara itu sih,
tapi kata temenku, yg ikut acara itu
dibayar..

jadi para peserta bisa nampang di TV
dan dapet duit dari produser acaranya.

Fuad Ihsan on March 14, 2010 at 11:57 PM said...

mantapp ! akhirnya keluar jg setalah sekian lama ..

wang on March 15, 2010 at 3:46 AM said...

acara apaan tu,,,ga mendidik

Kartu Kredit on March 15, 2010 at 4:32 AM said...

Wah...itu sih tergantung niat masing masing....
mantafff postingannya

Blogger on March 15, 2010 at 11:05 AM said...

wah artikelnya mencerahkan, mungkin tergantung dari bagaimana niatnya sob...tapi semuanya punya makna sendiri2.....
sukses dah! :8:

Unknown said...

@Bunglon Blog,.makasih yaaah sob,. :6:

X-Blogger on March 15, 2010 at 11:35 AM said...

Assalamu alaikum (السلام عليكم as-salāmu `alaykum)

Salam Kompak Dari Wannabe Blogger Bertuah, Pekanbaru Riau

mas bayu on March 15, 2010 at 11:36 AM said...

waduh ini acarah apaan sob

mas doyok on March 16, 2010 at 3:01 AM said...

emang ndak seharusnya juga
apalagiyg artis itu loh

bener bener bangun pemikiran buruk buat saya

tapi sikit sikit berpendapat di negeri ini bahaya kalah ma yg kuasa yak

Unknown said...

@Mas Doyok, Ehm Iya Mas, Negeri Kita Ini, menuhankan Manusia, UU di buat berdasarkan Nafsu, kan kita sudah punya hukum yang beer yaitu yang ada dalam Al Qur'an, cukup memprihatinkan Mas, coba kita liat Iran,. Negara yang sudah mulai maju, karena sistem pemerintahan di ambil dari AL Qur'an, seandainya negara kita juga seperti itu, pasti akan baik jadinya..

Franco on March 16, 2010 at 9:02 AM said...

trus ada khan sob yg dicomblangin ma Rasul, tapi itu krn izin Allah... jadi cowok yg dijodohin akhirnya meninggal, waktu lg asik bulan madu trus ada panggilan jihad.. sapa ya namanya ane lupa... :6:

parahnya lagi acara ini waktu ada ustadz cinta :11:

flexter syariah on March 19, 2010 at 11:03 PM said...

saya juga males nonton acara beginian -- gak mutu

mark AUTIS on March 22, 2010 at 11:55 PM said...

hidup itu seimbang, selaras, dan serasi. dimana cinta itu ada yang harus di tunggu dan juga ada yang harus dikejar. ada juga yang mendapatkan cinta dengan penuh kejujuran dan juga dengan kebohongan. tergantung diri kita sendiri. tp yang jelas semuanya kembali kepada yang DIATAS.

Post a Comment

Gunakan Hak Saudara sebagai Blogger untuk meninggalkan komentar sauadara Di Artikel Ini._^

 
© 2010 StiLL MusLim is proudly powered by Blogger